Mantan Pejabat Bank Papua Terseret Kasus Judi Online – Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara tidak selalu tentang penggelapan dana. Ada pula kasus yang menarik, yakni pejabat negara terlena dengan judi online. Ia bahkan menghabiskan dana negara dalam jumlah besar. Untungnya, aksinya bisa segera tercium oleh kepolisian. Tim pun segera bertindak dan tersangka diamankan dengan barang bukti untuk dibawa ke persidangan.
Sebelum akhirnya ditangkap, tersangka telah menjadi incaran polisi yang secara khusus mencari para pelaku tindak pidana korupsi. Sejak tahun 2018, polisi telah menerima laporan tentang gelagat pelaku yang tidak biasa. Polisi pun tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan untuk mencari tahu dan mengumpulkan bukti asli milik si pelaku. Tersangka diketahui bekerja d Bank Papua cabang Sentani.
Kerugian yang timbul akibat tindak pidana korupsi ini pun tidak tanggung-tanggung. Jumlahnya mencapai 1,3 Milyar rupiah. Polisi telah berhasil mendapat semua bukti transaksi pelaku ketika berjudi. Data ini telah diserahkan ke pihak Kejaksaan Jayapura. Pelaku sendiri telah menjabat di Bank Papua sejak tahun 2017. Saat ini pelaku telah diamankan oleh pihak berwajib dan menunggu tanggal sidang.
- Penangkapan Tersangka
Aksi penangkapan pelaku terbilang cukup unik. Polisi memantau pelaku dan mengambil tindakan dengan dua surat tugas sekaligus. Surat pertama diberikan pada tanggal 15 Oktober dan surat kedua menyusul keesokan harinya. Isi dari surat tersebut adalah perintah untuk menindak pelaku yang telah terbukti bertaruh dengan memakai uang milik Bank Papua, kantor tempatnya bekerja.
Tersangka berulang kali melakukan penyetoran fiktif, dimana tidak ada uang masuk yang diterima teller. Kemudian ia menggunakan uang tersebut untuk modal taruhan. Dalam sehari, pelaku bisa membuka sembilan rekening baru dengan memakai nama nasabah lain yang sudah tidak aktif lagi. Sekali setor, pelaku akan memasukkan uang sekitar 10 sampai 50 juta rupiah.
- Cara Pelaku Menyembunyikan Barang Bukti
Selain menggunakan setoran palsu, pelaku juga sering membuka laci ATM dan memakai uang yang ada di dalamnya. Tidak jarang, brankas Bank Papua yang terjaga keamanan dan kerahasiaannya itu ia bobol. Uang yang diambil ludes ketika ia bertaruh. Pelaku kemudian terpojok ketika pihak Bank Papua akan melakukan penarikan tunai dalam jumlah besar.
Tak kehabisan akal, si pelaku mencoba kabur dengan membawa serta uang tunai senilai 400 juta rupiah. Beruntung, polisi dengan sigap menangkap pelaku yang mencoba melarikan diri.
Tersangka pikir dengan meletakkan barang bukti di tempat tersembunyi, dirinya bisa lepas dari kejaran polisi. Tentu saja polisi punya berbagai cara untuk melacak pelaku beserta uang hasil taruhan yang akan disita untuk dijadikan bukti di pengadilan. Tersangka yang juga merupakan aparat negara ini sekarang menunggu persidangan sembari mendekam di penjara.